Selasa, 19 April 2011

guppy

Gupiikan seribuikan cere, atau suwadakar (Poecilia reticulata), adalah salah satu spesies ikan hias air tawar yang paling populer di dunia. Karena mudahnya menyesuaikan diri dan beranak-pinak, di banyak tempat di Indonesia ikan ini telah menjadi ikan liar yang memenuhi parit-parit dan selokan. Dalam perdagangan ikan hias dikenal sebagai guppy atau juga millionfish[1], di berbagai daerah ikan ini juga dikenal dengan aneka nama lokal seperti gepi (Btw.), bungkreung (Sd.), cethul atau cithul(Jw.), klataw (Bjn), dan lain-lain.

Pemerian

Gupi merupakan anggota suku Poecilidae yang berukuran kecil. Jantan dan betina dewasa mudah dibedakan baik dari ukuran dan bentuk tubuhnya, maupun dari warnanya (dimorfisme seksual). Panjang total tubuh ikan betina antara 4–6 cm, sedangkan jantannya lebih kecil, sekitar 2½–3½ cm. Ikan jantan memiliki warna-warni yang cemerlang dan amat bervariasi, terutama pada ikan hibrida. Ikan gupi liar warnanya lebih sederhana, meski jantannya tetap berwarna-warni dengan dua buah bintik hitam seperti mata di sisi badan: yang satu di bawah sirip punggung dan yang lainnya di atas sirip dubur[2]. Gupi liar betina bertubuh tambun dengan warna kuning kecoklatan dan susunan sisik yang membentuk pola seperti jala (reticulata = dengan pola jaring atau jala), dan perut gendut berwarna putih.

[sunting]Ekologi dan reproduksi


Gupi liar dari Ciliwung. Jantan diapit oleh dua betina

Gupi liar. Jantan berada di sebelah kiri
Gupi adalah ikan yang sangat peridi[3]. Masa kehamilan ikan ini berkisar antara 21–30 hari (rata-rata 28 hari) bergantung pada suhu airnya. Suhu air yang paling cocok untuk berbiak adalah sekitar 27 °C (72 °F).
Alih-alih bertelur, ikan gupi mengandung dan melahirkan anaknya (livebearers). Setelah ikan betina dibuahi, daerah berwarna gelap di sekitar anus yang dikenal sebagai ‘bercak kehamilan’ (gravid spot) akan meluas dan bertambah gelap warnanya. Menjelang saat-saat kelahirannya, bintik-bintik mata anak-anak ikan dapat terlihat dari kulit perut induknya yang tipis dan menerawang. Seekor induk gupi dapat melahirkan burayak (anak ikan) antara 2–100 ekor pada setiap kelahiran, namun kebanyakan antara 5–30 ekor saja. Beberapa jam setelah persalinan, induk gupi telah siap untuk dibuahi lagi.
Begitu keluar dari perut induknya, anak-anak gupi telah mampu hidup sendiri. Berenang, mencari makanan, dan menghindari musuh-musuhnya. Anak-anak gupi ini umumnya akan terus bergabung dengan kelompoknya, dan dengan ikan-ikan lain yang lebih besar. Namun gupi yang telah dewasa tidak akan segan-segan memangsa burayak yang berukuran jauh lebih kecil; sehingga apabila dipelihara di akuarium, anak-anak ikan ini perlu dipisahkan dari ikan-ikan dewasa. Burayak-burayak ini, apabila selamat, akan mencapai kedewasaan pada umur satu atau dua bulan saja. Itulah sebabnya ikan ini dengan segera dapat melipat-gandakan jumlah anggota kelompoknya, sehingga dinamai juga ikan seribu.
Sirip dubur pada ikan jantan mengalami perubahan menjadi gonopodium, yang berfungsi untuk mengeluarkan sperma yang akan masuk pada tubuh ikan betina[2]. Gupi betina memiliki kemampuan untuk untuk menyimpan sperma, sehingga dapat hamil berulang kali dengan hanya satu kali kawin.
Faktor kunci keberhasilan yang lainnya adalah kemampuannya untuk menyesuaikan hidup dengan pelbagai kondisi perairan, dengan variasi makanan yang beragam. Analisis terhadap isi perut gupi yang hidup di Danau Buyan, Bali, menunjukkan bahwa ikan ini terutama memakan zooplankton yang melimpah di sana. Sementara gupi yang hidup di Danau Bratan dan Batur kebanyakan mengandalkan bahan-bahan organik yang berada di dasar danau[4].
Gupi bahkan dapat hidup pada perairan dengan salinitas tinggi (air asin), hingga 150% salinitas normal air laut[5]

[sunting]Penyebaran


Burayak gupi berumur seminggu di akuarium
Suwadakar adalah ikan asli Amerika Tengah dan Selatan, menyebar di Kep. Barbados,Trinidad dan TobagoGuyanaAntillen Belanda, Kep. VirginBrazilia, dan Venezuela[6]. Melalui jalur perdagangan dan lain-lain, ikan ini telah dibawa ke berbagai tempat di semua benua di dunia kecuali Antartika, dan kemudian meliar di perairan-perairan bebas.
Gupi dimasukkan ke Indonesia sebagai ikan akuarium pada sekitar tahun 1920an, namun kemudian terlepas atau dilepaskan ke perairan bebas. Agaknya ikan ini semula diharapkan dapat membasmi larva nyamuk di alam untuk mengendalikan penyakitmalaria, akan tetapi tidak berhasil. Ikan gupi di akuarium dapat mencapai panjang 60mm, namun di alam kebanyakan hanya tumbuh hingga sekitar 35 mm saja; dan ukuran ini terlalu kecil untuk memangsa jentik-jentik nyamuk[2].
Karena keperidiannya, gupi lekas membiak dan merambah aneka perairan bebas. Pada tahun 1929 tercatat bahwa ikan ini dapat ditemukan di hampir semua kolam dan parit di Jawa Barat[2]. Sekarang ikan ini telah meluas ke pelbagai tempat di Nusantara, dan mungkin telah menjadi ikan yang paling melimpah di Jawa dan Bali[7].

[sunting]Taksonomi


Warna-warni enam varietas gupi
Ikan kecil ini semula ditemukan oleh Robert John Lechmere Guppy di Trinidad pada 1866. Albert C. L. G. Gunther belakangan pada tahun itu juga, menamai ikan ini dengan sebutan Girardinus guppii untuk menghormati sang penemu. Namun ternyata ikan ini telah dideskripsi terlebih dulu dengan nama sah Poecilia reticulata olehWilhelm Peters pada 1859, sehingga nama Girardinus guppii hanya mendapatkan status sebagai sinonim (junior synonym). Meski demikian, nama umum gupi (guppy) bagi ikan ini telah terlanjur tenar dan digunakan di mana-mana[8].

[sunting]Kerabat dekat

Gupi dapat berkawin silang dengan beberapa jenis moli seperti P. latipinna dan P. velifera, yakni gupi jantan dengan moli betina. Namun anak hasil persilangan ini selalu berkelamin jantan dan cenderung mandul[9]. Sementara persilangan dengan Poecilia wingei dapat menghasilkan anak yang subur.
Gupi
Gupi jantan (kiri) dan betina (kanan)
Gupi jantan (kiri) dan betina (kanan)
Status konservasi
Aman
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Animalia
Filum:Chordata
Kelas:Actinopterygii
Ordo:Cyprinodontiformes
Famili:Poeciliidae
Genus:Poecilia
Spesies:P. reticulata
Nama binomial
Poecilia reticulata
Peters, 1859
Sinonim
Acanthocephalus guppii
A. reticulatus
Girardinus guppii
G. petersi
G. poeciloides
G. reticulatus
Haridichthys reticulatus
Heterandria guppyi
Lebistes poecilioides
L. reticulatus
Poecilia poeciloides
Poecilioides reticulatus

dog


Ras anjing (dog breed) adalah kelompok-kelompok anjing peliharaan yang berkerabat dekat dan memiliki penampilan yang sama. Semuanya berasal dari satu spesies, yakni Canis lupus familiaris. Ciri-ciri setiap ras dipilih dan dijaga oleh manusia, serta dibiakkan dari bibit dasar yang diketahui.[1] Anjing disebut anjing trah bila kedua induknya anjing trah dan memenuhi standar suatu ras anjing.
Istilah ras anjing juga dipakai untuk ras alami atau ras lokal yang muncul secara bertahap sebagai reaksi atas lingkungan tertentu yang melibatkan manusia, dengan sedikit atau tanpa pembiakan selektif yang melibatkan manusia.[2] Ras-ras lokal tersebut tidak didokumentasikan, dan dikenali berdasarkan penampilan dan sering dari cara adaptasi dengan lingkungan. Anjing ras kuno adalah sebagian dari ras alami yang berlanjut hingga keturunan di zaman modern (dan terdokumentasikan).
Satu ras anjing diwakili oleh sekelompok individu dalam jumlah yang cukup, agar secara stabil dapat menurunkan ciri-ciri yang spesifik dari generasi ke generasi berikutnya. Anjing dari ras yang sama memiliki karakteristik penampilan dan tingkah laku yang sama, terutama karena mereka berasal dari kumpulan moyang tertentu yang memiliki ciri-ciri yang sama.[3] Pemacakan anjing dari ras yang sama menghasilkan keturunan biak nyata (breed true). Anak anjing yang dilahirkan terlihat hampir sama dengan kedua induknya. Seekor anjing dapat dikatakan sebagai anggota suatu ras melalui bukti-bukti keturunan, memakai analisis genetika atau catatan tertulis tentang garis keturunan. Identifikasi suatu ras anjing tidak dapat diandalkan tanpa adanya bukti-bukti tersebut.[4] Dokumen tertulis tentang garis keturunan disebut buku registrasi bibit (stud book) yang dikelola oleh perorangan, klub, atau organisasi.
Dalam biologi, subspesies, biakan, dan ras (manusiahewan, dan tumbuhan) adalah istilah yang setara. Ras hewan dan tumbuhan memang memenuhi kriteria untuk subspesies. Walaupun demikian, penggunaan istilah ras seperti dalam ras anjing tidaklah memenuhi standar klasifikasi ilmiah (taksonomi). Pengakuan atas ras-ras anjing tidak dilakukan oleh organisasi ilmiah, melainkan oleh sejumlahklub pembiak independen yang tidak perlu mengikuti standar ilmiah dan sering tidak konsisten. Sejumlah klub pembiak misalnya, menggolongkan Anjing Gembala Belgia menjadi empat ras yang terpisah (GroenendaelLaekenoisTervuren, dan Malinois), namun klub pembiak lainnya tidak mengakui keempat ras tersebut.

[sunting]

Jumat, 08 April 2011

ikan koki



Ikan mas koki merupakan salah satu ikan hias yang amat terkenal di kalangan penggemarnya. Pasalnya, ikan jenis ini sudah puluhan tahun terkenal di Indonesia. Bahkan, mungkin menjadi yang pertama dipelihara sebagai ikan hias. Meski begitu, ikan jenis ini baru mengalami perkembangan pesat peminatnya sekitar tahun 2000-an.

Ikan yang aslinya dari Cina ini, bentuknya amat lucu dan menyenangkan. Ukurannya sedang sampai besar mencapai 20 cm. Namun, di Indonesia ikan jenis ini sejenis dengan ikan mas. Ikan ini senang merayap di dasar dan hanya sesekali berenang. Berbagai macam warna ada pada ikan mas koki, seperti merah, kuning, hitam, putih, dan ada pula campuran berbagai warna. Selain itu, ikan ini pun memiliki jenis atau varietas sangat beragam.

Bentuk badan umumnya bulat atau gemuk. Makin bulat biasanya makin digemari para penggemar. Pada beberapa jenis, mas koki kepala singa (lion head) dan mata balon, tidak memiliki sirip punggung. Ada pula yang mempunyai sirip ekor satu dan dua buah, terbuka atau mekar serta panjang. Sementara yang jenis siripnya kuncup dan tidak mekar, tidak laku dijual atau tidak disenangi.

Beragam jenis

Keragaman jenis yang dimiliki ikan mas koki menjadi daya tarik bagi penggemar. Karena keragaman tersebut, penggemar akan jauh dari kebosanan memelihara. Apalagi jenis ikan ini cukup indah dilihat, apalagi bila warnanya cerah nan menawan.

Karena itu, kepada penggemar pemula yang belum paham betul tentang beragam jenis ikan mas koki, sebaiknya bertanya kepada siapa saja yang dianggap lebih tahu. Atau bisa pula melalui berbagai buku panduan yang sudah banyak beredar di pasaran. Hanya saja untuk sekadar pengetahuan dasar, berikut ini ada beberapa jenis ikan mas koki:

Spenser

Jenis ini memiliki bentukan daging di kepala seperti jambul. Ekornya ada yang pendek dan panjang, warnanya mayoritas merah oranye, tetapi ada pula yang campuran merah, hitam, dan putih di seluruh badan.

Red cap (raskit)

Jenis raskit mempunyai warna putih perak dengan warna merah di atas kepala. Jenis yang bagus, warna merahnya tidak melebar ke tutup insang. Karakter bagus lain, ada jambul di kepala dan mempunyai mata kecil berwarna hitam tajam, sirip ekornya panjang dan pendek.

Mutiara

Koki mutiara memiliki sisik membentuk bangunan butiran mutiara di seluruh tubuhnya. Bentuk badan bulat telur dengan kepala berukuran kecil, sirip ekornya mekar serta warnanya kebanyakan putih, baik polos maupun campuran warna lain seperti merah, oranye atau kuning.

Lion head

Kepala singa adalah jenis yang paling disukai penggemar. Jenis ini berekor mekar namun pendek dan ada jambul di kepala. Bentuk badan bulat dan pendek. Warnanya sangat bervariasi, seperti merah oranye, putih perak, dan warna-warna lainnya. Karena besar kepalanya dan ekornya pendek, ikan ini sering berenang nungging atau jungkir balik bila air terlalu dalam.

Mata balon

Janis ini terkenal karena matanya seperti balon berisi air. Warnanya kebanyakan merah dan oranye. Yang berwarna oranye matanya tajam hitam dan merupakan tipe favorit sehingga memiliki nilai harga cukup tinggi.
sebenarnya perkembangan saat ini sudah banyak hasil silangannya tapi nanti kita bahas satu-satu jenis ikan mas koki ini di lain kesempatan.
Pemberian pakan

Pakan sangat erat dengan pertumbuhan dan kesehatan maupun stamina ikan. Untuk menjaga kesehatan dan stamina ikan, pakan tidak perlu diberikan terlalu banyak. Berkaitan dengan pemberian pakan, hal yang diperhatikan adalah cukup gizi. Sehingga, sebaiknya pakan diberikan secara bervariasi. Pemberian suplemen bahan-bahan tertentu dalam pakan untuk memperbaiki penampilan, terutama warna, tentu akan menaikkan nilai ekonomi.

Daya tarik

Daya tarik ikan sangat dipengaruhi keadaan fisik dan kondisi kesehatannya. Selain berperilaku gesit, ikan yang sehat juga selalu menunjukkan penampilan kulit dan sisik cemerlang. Dengan demikian, perlu dilakukan perlakuan agar fisik dan kesehatan ikan tetap terjaga.
Karakterisitik dari ikan mas koki adalah sebagai berikut :
* Percernaan ikan mas sangat sederhana,dan sangat susah mencerna protein
* Ikan mas koki bisa mengubah warna tubuhnya,sesuai dengan tempat dimana mereka disimpan atau dipelihara
* Ikan mas koki memproduksi pigmen jika terkena cahaya.Jika ikan Mas ditaruh di tempat gelap,dia akan telihat lebih cerah pada pagi harinya,dan jika terus menerus ditaruh di tempat gelap,maka ikan mas akan kehilangan warnanya.
* Ikan mas koki bisa tumbuh maximal sampai panjang 58.42cm dan berat 4.5 kg
* Ikan mas koki terpanjang yang pernah diukur sepanjang 47.7 cm,dari moncong sampai ekor,di Belanda
* Ikan mas koki bisa hidup sampai 20 tahun,tapi ikan mas peliharaan cuma hidup 6 sampai 8 tahun (gaya hidup ga sehat ya?)
* Ikan mas koki tertua yang pernah dicatat berumur 49 tahun
* Ikan mas koki bisa hidup di kolam yang permukaannya membeku,selama masih ada cukup oxygen dan airnya tak mengeras sepenuhnya
*ikan mas koki akan memudar warnanya bila diletakkan dalam tempat yang suram cahayanya, atau bila ditempatkan di air yang mengalir? Ikan ini akan tetap berwarna keemasan bila diletakkan di sebuah akuarium dengan cahaya yang cukup.